• About
  • Sawer
  • Hubungi Kami
Saturday, September 3, 2022
Gaungplus.com
No Result
View All Result
  • Login
  • Berita
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Bola
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Lifestyle
  • Money
  • Otomotif
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren
  • Berita
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Bola
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Lifestyle
  • Money
  • Otomotif
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren
No Result
View All Result
Gaungplus.com
No Result
View All Result
Home Edukasi

Pakar IPB: Prospek Cerah Bisnis Cacing Tanah untuk Bahan Baku Obat

by admin
August 20, 2020
in Edukasi
0
Pakar IPB: Prospek Cerah Bisnis Cacing Tanah untuk Bahan Baku Obat
0
SHARES
20
VIEWS
Bagikan via Whatsapp

KOMPAS.com – Dosen Fakultas Peternakan IPB University Verika Armansyah Mendrofa mengatakan bahwa prospek bisnis cacing tanah sebagai bahan baku obat sangat cerah.

Meski cacing dianggap hewan menjijikkan, ia mengatakan cacing tanah memiliki nilai ekonomi dan dapat dijadikan sebagai bahan baku obat medis.

READ ALSO

Menaker Ida: TKA di RI untuk Bekerja di Proyek Strategis Nasional

Awas Hoaks! Ini Fakta Sebenarnya tentang Video Demo TKA di Morowali

Bahkan, tak sedikit masyarakat yang membudidayakan cacing tanah sebagai mata pencahariannya.

Menurutnya, cacing tanah memiliki kadar protein sebesar 64-76 persen. Membuat harga jual cacing tanah dinilainya lumayan fantastis, satu kilogram cacing tanah bisa dihargai Rp 40.000 sampai Rp 120.000 untuk wilayah Bogor.

Bahkan, kata dia, tidak hanya cacingnya yang bisa dijual, tetapi produk cacing seperti pupuk cair dan bekas cacing (kascing) juga dapat dijual.

“Pupuk cair dan kascing sangat bermanfaat untuk kesuburan tanah dan tanaman. Ini merupakan peluang usaha yang menjanjikan,” kata Verika dalam Online Training Fakultas Peternakan IPB University bekerja sama dengan Forum Logistik Peternakan Indonesia (FLPI), seperti dilansir dari laman IPB University, Kamis (20/8/2020).

Manfaat cacing tanah, lanjutnya, dapat digunakan sebagai pakan ternak, pangan manusia, obat-obatan, kosmetik, pengolah sampah, pengolah limbah industri, pupuk tanaman dan penyubur lahan pertanian.

Dari sisi medis, cacing tanah mengandung enzim lumbrokinase yang berguna untuk menurunkan tekanan darah, ischemic dan stroke.

Cacing tanah juga mengandung enzim peroksidase dan katalase yang berfungsi untuk mengobati penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, kolesterol maupun rematik.

Tidak hanya itu, cacing tanah juga mengandung enzim ligase dan selulase yang berfungsi untuk melancarkan pencernaan serta enzim arakhidonat sebagai obat antipiretik.

Ia menyayangkan karena manfaat cacing tanah yang banyak ini belum mampu dimanfaatkan secara maksimal di Indonesia.

“Masyarakat di Indonesia umumnya baru memanfaatkan cacing tanah sebatas sebagai pakan ternak maupun sebagai penyubur tanah dan tanaman,” paparnya.

Memulai budidaya cacing tanah

Verika menjelaskan tentang teknik budidaya yang baik agar cacing tanah memiliki kualitas dan nilai jual tinggi.

Bibit cacing tanah dapat diperoleh dengan cara mencari di kebun atau tumpukan sampah atau kotoran ternak, maupun membeli dari peternak cacing.

Bibit cacing sebaiknya diperoleh dari beberapa tempat dan berbagai ukuran.

Sebelum melakukan budidaya, ia menyarankan supaya lokasi budidaya berada di tempat yang teduh dan lembab.

Pemilihan lokasi yang teduh dan lembab dimaksudkan supaya cacing tanah tidak kepanasan dan tidak terendam air secara berlebihan.

“Sekalipun cacing hidup di dalam tanah, sebenarnya cacing itu tidak suka kalau banyak air apalagi sampai tanahnya tergenang air. Air ini bisa menutup lubang-lubang jalur cacing sehingga cacing tidak nyaman dengan air itu. Kalau bisa tempat budidayanya tidak menyerap air,” jelasnya.

Sementara untuk media hidup, ia mengatakan dapat berasal dari limbah rumah tangga, rumah makan, pertanian, peternakan dan bahan organik lainnya.

Selama budidaya, disarankan untuk melakukan perawatan dengan cara mengaduk media dua minggu sekali agar aerasi media terjaga.

“Jangan lupa senantiasa mengecek kelembaban dan pH media. Kalau media terlalu asam, cacing banyak muncul di permukaan media dan aktif bergerak. Sementara kalau media terlalu basa, cacing akan muncul di permukaan tetapi tidak banyak bergerak, berwarna pucat dan kurus,” jelasnya.

#Pakar #IPB #Prospek #Cerah #Bisnis #Cacing #Tanah #untuk #Bahan #Baku #Obat

Klik disini untuk lihat artikel asli

Tags: Budidaya Cacingcacing tanahdosenIndonesiaIPBIPB UniversitymahasiswaPakar IPBperguruan tinggi

Related Posts

Menaker menanggapi fenomena TKA di RI
Berita

Menaker Ida: TKA di RI untuk Bekerja di Proyek Strategis Nasional

July 22, 2021
Cuplikan video hoaks demo TKA di Morowali
Berita

Awas Hoaks! Ini Fakta Sebenarnya tentang Video Demo TKA di Morowali

July 10, 2021
middle income trap
Berita

Tak Hanya Sumbang Investasi, Kawasan Industri Juga Lepaskan Indonesia dari Middle Income Trap

April 15, 2021
produk Indonesia luar negeri
Berita

Membawa Produk Indonesia ke Luar Negeri

April 6, 2021
batu besar PLN
Berita

Batu Besar yang Harus Dilalui PLN

March 25, 2021
industri lingkungan hidup
Berita

Industri Tetap Jalan, Lingkungan Hidup Tetap Sehat

March 25, 2021
Next Post
Itinerary Road Trip 3D2N di Jawa Barat dari Bogor ke Bandung

Itinerary Road Trip 3D2N di Jawa Barat dari Bogor ke Bandung

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

POPULAR NEWS

proses hidrometalurgi

4 Perbedaan Proses Hidrometalurgi dan Pirometalurgi

March 5, 2021
Cara Melakukan Lompat Tinggi Gaya Straddle

Cara Melakukan Lompat Tinggi Gaya Straddle

April 1, 2021
Lirik dan Chord Lagu Birunya Cintaku – Obbie Messakh

Lirik dan Chord Lagu Birunya Cintaku – Obbie Messakh

September 17, 2020
eskpor mineral mentah

Kesabaran Sudah Habis, Jokowi Gaungkan Setop Ekspor Mineral Mentah

March 2, 2022
Lirik dan Chord Lagu Lewung – Nella Kharisma

Lirik dan Chord Lagu Lewung – Nella Kharisma

September 4, 2020

EDITOR'S PICK

Fakta-fakta OTT KPK Bupati Pemalang

Fakta-fakta OTT KPK Bupati Pemalang

August 12, 2022
7 Gejala Tak Lazim dari Diabetes

7 Gejala Tak Lazim dari Diabetes

October 8, 2021
Antara PSBB Jilid 2 dengan PSBB di Awal Pandemi, Aturan Apa Saja yang Beda?

Antara PSBB Jilid 2 dengan PSBB di Awal Pandemi, Aturan Apa Saja yang Beda?

September 14, 2020
Chatime Indonesia App, Cara Baru Jajan Boba pada Masa Pandemi

Chatime Indonesia App, Cara Baru Jajan Boba pada Masa Pandemi

September 11, 2020

About

GAUNGPLUS adalah platform media online yang menyajikan berita dari media nasional yang kami kurasi menjadi berita pilihan

Follow us

Categories

  • Berita
  • Bola
  • Edukasi
  • Food
  • Global
  • Hype
  • Lifestyle
  • Megapolitan
  • Money
  • National
  • Otomotif
  • Properti
  • Regional
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren
  • Uncategorized

Recent Posts

  • Cara Cek Resi Indah Cargo
  • Honda SUV RS Concept Blusukan di Jawa Barat
  • F-PDIP Akan Usulkan 3 Nama Calon Pj Gubernur DKI ke Pimpinan DPRD
  • Kerusuhan Sipil Mengintai Negara Kaya bila Harga Energi Melonjak
  • Pedoman
  • Disclaimer
  • 2020
  • Support

© 2020 GAUNGPLUS - L

No Result
View All Result
  • Berita
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Bola
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Lifestyle
  • Money
  • Otomotif
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren

© 2020 GAUNGPLUS - L

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In