• About
  • Sawer
  • Hubungi Kami
Wednesday, July 27, 2022
Gaungplus.com
No Result
View All Result
  • Login
  • Berita
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Bola
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Lifestyle
  • Money
  • Otomotif
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren
  • Berita
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Bola
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Lifestyle
  • Money
  • Otomotif
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren
No Result
View All Result
Gaungplus.com
No Result
View All Result
Home Tren

“Jangan Panggil Saya Pak Haji”

by admin
July 24, 2022
in Tren
0
“Jangan Panggil Saya Pak Haji”
0
SHARES
6
VIEWS
Bagikan via Whatsapp

“Selamat datang di Tanah Air, Pak Haji. Semoga nular ke teman-teman,” komen saya ke grup WhatsApp teman-teman semasa SMA.

Komen ini merupakan respons ketika ada postingan seorang teman pulang dari Tanah Suci.

READ ALSO

Tempat Makan Legendaris di Semarang yang Terkenal Lezat

Ramai soal Mandi Malam Picu Penuaan Dini dan Reumatik, Benarkah Demikian?

Pak Haji yang saya maksud ini adalah salah seorang dari 100.051 calon haji Indonesia yang berangkat ke Rumah Allah di Tanah Suci. Angka itu terdiri dari 92.825 kuota haji reguler dan 7.226 kuota haji khusus.

Per Sabtu (17/7/2022 ) malam, ratusan jamaah haji kloter pertama asal Indonesia tiba di Tanah Air.

Mereka tiba di Indonesia melalui Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Banten, dengan disambut oleh dua menteri, yakni Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Agama Ad Interim Muhadjir Effendy. Para jemaah haji itu tiba tepat pukul 00.05 WIB.

Saya tak tahu persis Pak Haji ada di kloter berapa. Cuma yang diketahui dia sudah kembali ke Indonesia.

Dia sudah bagi-bagi air zam-zam. Teman tertentu diberi sajadah dan tasbih. Dia juga berpenampilan beda. Serba putih. Pakai gamis putih, dan mulut acap komat-kamit. Mungkin dia berdzikir.

Namun yang mengejutkan dia japri saya. Isinya: “Jangan panggil saya Pak Haji…” Begitu intinya.

Saya pun berdalih karena sudah menunaikan ibadah haji, tentu layak dipanggil “Pak Haji”.

Bagaimanapun panggilan “Pak Haji” atau “Bu Hajjah” dambaan banyak orang. Panggilan ini seolah memantapkan status sosialnya.

Jelas, hanya orang-orang mampu (punya uang untuk bayar ongkos haji) yang bisa berangkat ke Tanah Suci. Begitu menyandang haji, orang lain memandangnya sebagai “orang mampu”.

Hal lain, haji juga menggambarkan status religiositas seseorang. Begitu menyandang haji, maka orang lain akan menganggapnya sebagai orang alim. Dari haji bisa diteladani nilai-nilai religiositas.

Tetapi teman saya tadi bersikap lain. Dia enggan dipanggil “Pak Haji” karena beban status religiositas tersebut.

Dia mengaku belum saatnya jadi teladan walau sudah berhaji. Dalam pandangannya, orang yang habis berhaji itu, diharapkan punya nilai keagamaan lebih baik. Selaras dengan ini adalah moralitas ikut membaik.

Namun yang menjadi pertanyaan khalayak adalah: apakah orang sepulang haji akan menjadi manusia baru? Manusia yang mengedepankan nilai-nilai keagamaan? Semestinya begitu.

Logika Islami saja begini, berhaji itu adalah mendatangi rumah Allah (Ka’bah). Bahkan banyak ustadz mengingatkan, sebagai tamu Allah, maka mereka akan disambut langsung oleh Allah.

Di hadapan Allah inilah seseorang introspeksi diri untuk membuang yang buruk dan menambah kebaikan. Maka, sepulang bertamu, seseorang akan berubah menjadi manusia baru tadi.

Bisa pula menggunakan teori liminalitas untuk melihat seorang haji menjadi manusia baru.

Victor Turner, ahli antropologi sosial, meletakkan liminalitas sebagai aspek penting yang ada dalam sebuah ritual.

Liminalitas dipahami sebagai tahap atau periode waktu di mana subyek ritual mengalami keadaan ambigu. Acapkali juga diartikan sebagai peralihan dan bersifat transisi.

Di dalam The Ritual Process, Turner menyebutkan, semua ritual melewati tiga tahap: separasi, liminal, dan reintegration.

Meminjam konsep Turner ini, hakikatnya haji melewati tiga tahapan dimaksud.

Pada tahap separasi, subyek ritual meloncat dari alam profan ke dunia sakral. Tahap liminal diartikan suatu fase di mana subyek ritual mengalami keadaan yang lain dengan dunia fenomenal.

Dalam tahap ini berlaku antistruktur, di mana dalam dunia fenomenal manusia dibedakan oleh struktur.

Dalam keseharian seorang pejabat dan rakyat biasa jelas berbeda struktur. Namun, saat melaksanakan ibadah haji, pembatas struktur tak berlaku.

Kemudian saat kembali ke Tanah Air merupakan tahap reintegration. Setelah mengalami penyadaran diri dan refleksi formatif, subyek ritual disatukan kembali dengan masyarakat sehari-hari.

Namun, subyek ritual yang telah berhaji mendapat nilai-nilai baru. Ia seolah menjelma menjadi manusia baru.

Betapa indahnya jika ”manusia baru” itu menularkan nilai-nilai baru yang tentu sarat bermuatan ajaran moral kepada sesamanya.

”Manusia baru” yang sehari-hari duduk di birokrasi akan menularkan nilai-nilai baru yang menyadarkan bahwa kleptokrasi merupakan sendi perusak bangsa dan agama.

”Manusia baru” yang pengusaha akan mengingatkan bahwa main suap merupakan penyimpangan ajaran moral.

Juga ”manusia baru” yang menjadi anggota legislatif akan memberi contoh, mendahulukan kepentingan bangsa ketimbang kepentingan pribadi merupakan nilai baru yang dipetik dari proses liminalitas itu.

Para ”manusia baru” dari kalangan ibu-ibu kian arif menjaga mulut agar para suami tak terjebak banalisasi korupsi.

Para ”manusia baru” yang ibu-ibu itu memetik nilai baru yang akhirnya pandai membedakan fakta dan gosip.

Inilah yang membuat teman saya tadi merasa ada “beban sosial” saat pulang dari ibadah haji.

Dia menyadari tahap liminal yang dialaminya belum maksimal. Dia pun merasa belum sepenuhnya menjadi manusia baru.

Maka dari itu, dia sekali lagi wanti-wanti, “Jangan panggil saya Pak Haji ya….”

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

#Jangan #Panggil #Saya #Pak #Haji

Klik disini untuk lihat artikel asli

Tags: hajiIbadah haji

Related Posts

Tempat Makan Legendaris di Semarang yang Terkenal Lezat
Tren

Tempat Makan Legendaris di Semarang yang Terkenal Lezat

July 25, 2022
Ramai soal Mandi Malam Picu Penuaan Dini dan Reumatik, Benarkah Demikian?
Tren

Ramai soal Mandi Malam Picu Penuaan Dini dan Reumatik, Benarkah Demikian?

July 22, 2022
Riset: Ini Daftar Operator Seluler Paling Kencang di Indonesia 2022
Tren

Riset: Ini Daftar Operator Seluler Paling Kencang di Indonesia 2022

July 21, 2022
Fenomena Hujan Meteor Akhir Juli 2022, Bagaimana Cara Melihatnya?
Tren

Fenomena Hujan Meteor Akhir Juli 2022, Bagaimana Cara Melihatnya?

July 19, 2022
Kata BRIN soal Rencana Renovasi Ruang Kerja Dewan Pengarah Rp 6,1 Miliar
Tren

Kata BRIN soal Rencana Renovasi Ruang Kerja Dewan Pengarah Rp 6,1 Miliar

July 18, 2022
[POPULER TREN] Jakarta dan Tangerang Diminta Siaga Banjir | Arti Huruf “E” pada Panel BBM
Tren

[POPULER TREN] Jakarta dan Tangerang Diminta Siaga Banjir | Arti Huruf “E” pada Panel BBM

July 16, 2022
Next Post
Anggota TNI Tewas Ditabrak Mahasiswa Diduga Mabuk di Kebayoran Baru

Mobil Patroli Polres Jaktim Ditabrak Dua Motor Saat Putar Balik di Cililitan, Bemper Lepas

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

POPULAR NEWS

proses hidrometalurgi

4 Perbedaan Proses Hidrometalurgi dan Pirometalurgi

March 5, 2021
Cara Melakukan Lompat Tinggi Gaya Straddle

Cara Melakukan Lompat Tinggi Gaya Straddle

April 1, 2021
Lirik dan Chord Lagu Birunya Cintaku – Obbie Messakh

Lirik dan Chord Lagu Birunya Cintaku – Obbie Messakh

September 17, 2020
eskpor mineral mentah

Kesabaran Sudah Habis, Jokowi Gaungkan Setop Ekspor Mineral Mentah

March 2, 2022
Lirik dan Chord Lagu Lewung – Nella Kharisma

Lirik dan Chord Lagu Lewung – Nella Kharisma

September 4, 2020

EDITOR'S PICK

Ini Syarat Kejuaraan Renang Nasional Usai PON XX Papua 2021

Ini Syarat Kejuaraan Renang Nasional Usai PON XX Papua 2021

September 21, 2021
Sumpah Presiden Taiwan Tsai Ing-wen Tidak akan Menyerah dari Tekanan China

Sumpah Presiden Taiwan Tsai Ing-wen Tidak akan Menyerah dari Tekanan China

August 28, 2020
Melihat Peningkatan Kasus Corona di Indonesia Selama 7 Bulan Pandemi Halaman all

Melihat Peningkatan Kasus Corona di Indonesia Selama 7 Bulan Pandemi Halaman all

October 2, 2020
Cek Notifikasi Penerima BSU Rp 1,8 Juta via SMS dan Laman Simpatika Halaman all

Cek Notifikasi Penerima BSU Rp 1,8 Juta via SMS dan Laman Simpatika Halaman all

December 15, 2020

About

GAUNGPLUS adalah platform media online yang menyajikan berita dari media nasional yang kami kurasi menjadi berita pilihan

Follow us

Categories

  • Berita
  • Bola
  • Edukasi
  • Food
  • Global
  • Hype
  • Lifestyle
  • Megapolitan
  • Money
  • National
  • Otomotif
  • Properti
  • Regional
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren
  • Uncategorized

Recent Posts

  • Jika Ronaldo Pergi, Man United Bakal Untung atau Buntung?
  • Israel Temukan Koin Langka Era Romawi Berusia 1.900 Tahun
  • Penetrasi Motor Listrik Masih Sulit Ganggu Penjualan Skutik
  • Seorang Wanita Tewas oleh Teman Kencan di Hotel Kawasan Senen Karena Beda dari Foto Aplikasi
  • Pedoman
  • Disclaimer
  • 2020
  • Support

© 2020 GAUNGPLUS - L

No Result
View All Result
  • Berita
    • Regional
    • Global
    • Megapolitan
  • Bola
  • Edukasi
  • Food
  • Hype
  • Lifestyle
  • Money
  • Otomotif
  • Properti
  • Sains
  • Tekno
  • Travel
  • Tren

© 2020 GAUNGPLUS - L

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In